by GS | 11 Sep 2020
Perkembangan dunia kuliner Jepang, tidak
lepas dari kebijakan The Chrysanthemum Throne, yang telah ada semenjak
tahun 660 SM. Di era modern Jepang, yang diawali dari restorasi Meiji,
perkembangan kuliner Jepang menjadi lebih kaya dan bervariasi, dengan mulai
menerima ‘pengaruh’ asing dalam kuliner Jepang seperti makanan yang digoreng
dan memakan daging sapi selain ikan.
Perkembangan dunia kuliner Jepang
dilanjutkan di Era Showa, oleh Kaisar Hirohito. Era Showa yang dimulai pada tahun 1926 -1989,
menjadikan Jepang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia, yang memberikan
efek domino di bidang kuliner, salah satunya dengan permintaan seafood
yang tinggi di dalam negeri Jepang sehingga harus mengimpor dari luar negeri
untuk memenuhi kebutuhan seafood di Jepang.
Khususnya
ikan salmon, ratusan tahun lalu, masyarakat Jepang memasak ikan salmon
terelebih dahulu agar terbebas dari parasit sebelum dimakan. Tetapi semenjak
tahun 1980-an, masyarakat Jepang mulai memakan daging salmon mentah untuk sushi
maupun shasimi. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah Norwegia yg telah
membudidayakan salmon farming, yang berkembang hingga saat ini baik yang
ada di Norwegia maupun di Tasmania, Australia.
Inovasi dari dua era modern Jepang ini
menginspirasi Furusato untuk membuat menu Washoku (masakan original Jepang) dan
Yoshuku (masakan Jepang yang mendapat pengaruh dari luar Jepang / Barat).
Furusato yang berarti kampung halaman ini, berlokasi di kawasan Business
District Jakarta di Jalan Jendral Sudirman dengan konsep Izakaya.
Dengan relaxing ambience interior,
Furusato mempunyai 2 lantai dengan 2 private rooms di lantai 1 dan 6 private
rooms di lantai 2. Restoran yang baru berdiri ini tahun 2020 ini, dipimpin
seorang Washoku Chef Ryohei Tsuruta yang sudah berpengalaman di dunia Japanese
authentique food semenjak tahun 2008.
Semenjak situasi pandemi saat ini, Furusato
menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sesuai yang dianjurkan pemerintah,
tanpa mengurangi kenyamanan Anda.
Menu
Salmon
Sashimi
Japanese
Speciality Cuisine ini
identik dengan raw and utterly fresh. Bagitupun cara memotong daging
ikan maupun seafood adalah sebuah seni bagi Japanese Chef. Salmon
Sashimi disajikan bersama dengan Otoro atau Fat Tuna, Scallop yang berasal dari
perairan di sekitar Hokkaido, Shimesaba dari Aomori, dan Salmon dari Tasmania,
Australia. Otoro sendiri merupakan the fattiest part of the fish dari
Ikan Tuna, yang letaknnya di antara bagian perut dan insang. Menyantap Otoro
akan memberikan sensasi seperti melt di mulut anda dan sashimi
terasa lebih manis.
Ebi Furai
Ebi Furai
merupakan Yoshuku yang populer, dan dimulai dari Era Meiji yang membuka diri
terhadap dunia luar, termasuk cara memasak dengan cara menggoreng. Satu porsi Signature
Menu dari kota Nagoya ini, terdiri dari 3 buah tiger prawns.
Sedangkan untuk side dish menggunakan tartar sauce yang merupakan
campuran dari Japanese Mayo, onion, shiso, lemon,
gherkins, serta boiled eggs.
Niku
Udon
Jepang
mempunyai 3 jenis mie yang sangat popular di seluruh dunia yakni Soba, Ramen
dan Udon. Khusus untuk Udon, dibuat menggunakan wheat flour, salt,
dan water, serta mempunyai tekstur yang tebal,sedikit kenyal, serta
berwarna putih mengkilap. Karena terbuat dari tepung gandum yang mempunyai rasa
yang ‘ringan’, sehingga Udon bisa dikombinasikan dengan berbagai macam kaldu
dan rasa.
Cara
penyajian Udon nada 2 jenis yaitu Hot Udon yang biasa disajikan saat
musim dingin di Jepang, dan Cold Udon, yang biasa disajikan pada saat
musim panas. Niku Udon sendiri merupakan jenis Hot Udon dengan bumbu broth,
soy sauce, mirin ditambah dengan dry mushroom dan US
Prime Beef sebagai topping-nya.
Ikura
Don
Donburi
atau lebih popular dengan nama Don, semenjak abad ke-13 di era Muromachi sampai
saat ini telah berevolusi menjadi beberapa varian. Lebih dulu dikenal dengan
nama Honshu yang awalnya merupakan menu vegetarian dan hanya disajikan
di kuil, hingga kemudian berkembang di abad ke-16 pada masa era Edo dengan nama
Kendon ya.
Varian Don,
yang ada saat ini merupakan pengembangan di abad ke 19, pada era Meiji.
Termasuk Ikura Don, yang diatasnya diberi Red Caviar atau lebih
dikenal dengan Salmon Roe, mempunyai sedikit rasa salty atau
ditambah dengan seaweed yang digunakan sebagai garnish dan wasabi
sebagai condiment.
Chicken
Nanban
Seperti Ebi
Furai, Chicken Nanban termasuk Yoshuku, dan pertama kali populer di prefektur
Miyazaki di bagian selatan Pulau Kyushu. Menggunakan boneless paha ayam
yang banyak memiliki kandungan lemak sehingga mempunyai rasa yang lebih gurih,
Chicken Nanban dibumbui dengan campuran mirin, vinegar, soy
sauce, dan seaweed sebelum dimasak dengan cara digoreng. Sedangkan
untuk original side dish, tartar sauce merupakan pairing
terbaik Chicken Nanban.
Arigatou
Gozaimasu
Furusato
Izakaya
Sudirman
Suites Apartment
Jl. Jend.
Sudirman No.36
Jakarta
Pusat 10210
P: +62811
925 0020
Email:
rsvp@furusatoizakaya.com
Instagram:
furusatoizakaya