Website Wedding Indonesia | Le Mariage Indonesia

‘The Colors of Japan’: Spektrum Rasa Empat Musim Bersama Chef Julien Perrinet di Park Hyatt Jakarta | Le Mariage Indonesia
Chef Julien Perrinet dan Chef Ali Saleh

Chef Julien Perrinet dan Chef Ali Saleh

‘The Colors of Japan’: Spektrum Rasa Empat Musim Bersama Chef Julien Perrinet di Park Hyatt Jakarta

by NN | 18 Jun 2025

Hamparan dessert beraneka warna tersaji di atas countertop The Conservatory Room, Park Hyatt Jakarta — sebuah spektrum rasa dan rupa yang memanjakan mata menggelitik palet. Aroma buah-buahan segar menyeruak dari tiap kreasi, menyatu dengan cahaya keemasan sore yang masuk lembut melalui jendela kaca raksasa, membingkai lanskap Jakarta dalam nuansa yang cantik sinematik.

Di tengah ruangan, Executive Pastry Chef untuk Hyatt Asia Pacific sekaligus Brand Ambassador Boiron, Julien Perrinet, tampak berkolaborasi intens dengan Pastry Chef Ali Saleh dan tim pastry Park Hyatt Jakarta. Ini merupakan kunjungan keduanya ke ibu kota — dan kali ini menghadirkan “The Colors of Japan”, sebuah interpretasi artistik atas empat musim Jepang yang diterjemahkan ke dalam suguhan manis, menggandeng Les Vergers Boiron sebagai mitra bahan utama.


Chef Julien menjelaskan pastry buatannya. 


Namun, tema ini bukan sekadar pilihan permainan warna. Melainkan lahir dari sensitivitas Julien terhadap lanskap Jepang yang kini menjadi rumah keduanya sejak tahun 2020. Dari hijaunya pucuk matcha musim semi hingga jingganya langit senja musim gugur. Kreasi yang disajikan di Park Hyatt Tokyo ini diterjemahkan ulang untuk publik Jakarta yang discerning dan terbuka pada eskplorasi rasa.

Julien bukan nama asing di kancah pâtisserie Asia. Perjalanan kulinernya dimulai di Prancis pada 2010 dan ditunjuk sebagai Head Pastry Chef di Shangri-La Beijing. Hingga akhirnya menarik  perhatian Joël Robuchon, yang mempercayakan peran penting dalam peluncurandua restoran Michelin-nya di Singapura. Kini, lewat posisi regionalnya, ia tak hanya menyajikan rasa—tetapi membangun pengalaman multisensori yang melebur antara teknik, estetika, dan emosi.


Transisi Kiri ke Kanan: Rasa sebagai Narasi Musim



Dari kiri ke kanan, dimulai dengan Yellow Choux dan Pink Velvet Cake


Saat Chef Julien menghampiri meja kami, gestur keramahannya langsung terasa lewat senyuman dan penjelasannya, ia menyarankan agar kami mencicipi hidangan dari kiri ke kanan. Di hadapan kami, sebuah piring persegi panjang tersaji, seolah galeri miniatur rasa, dengan empat kreasi manis yang masing-masing dinamai dari sebuah warna — metafora atas musim-musim yang ia tafsirkan dari lanskap Jepang.

Yellow menjadi pembuka. Pineapple Choux pastry berisi kombinasi mango, passion fruit dan krim vanila ini menghadirkan ledakan rasa tropis yang playful — penghormatan atas musim panas Jepang yang membentang dari Juni hingga Agustus. Isian buah tropisnya terasa segar dan cerah, namun tetap creamy dengan lapisan kelembutan yang terjaga. Sebuah pembuka yang ringan namun membangkitkan rasa ingin tahu akan suapan berikutnya.

Tanpa banyak jeda, kami beralih ke Purple — sponge madeline cassis dengan topping mascarpone cream dan lapisan cassis-strawberry. Hidangan ini mewakili musim gugur. Keasaman dari buah beri seolah membangkitkan ingatan tentang dedaunan merah-ungu yang gugur di Kyoto. Di sini, Julien memperlihatkan kemampuannya menyusun rasa dengan dimensi: purée, gel, dan sirup, yang berkelindan dalam harmoni asam-manis yang menyegarkan indera.

Namun momen paling mengejutkan datang dari White — coconut crémeux dengan crumble kelapa dan gel sake. Teksturnya kaya namun ringan, rasa kelapanya bersih, dan ada aroma halus yang nyaris tak tertebak.

“Saya juga memakai sake yang dibuat gel, sangat subtle,” ujar Chef Julien ketika kami memuji keunikannya. “Dan ada sudachi, sejenis citrus Jepang — saya potong lebih kecil untuk menjaga keseimbangan rasa kecutnya.

Kami kemudian disambut oleh Pink, velvet cake dengan guava merah muda, lychee, lemon, dan yuzu. Rasanya adalah paduan antara tropis dan floral — mengingatkan pada kelopak bunga sakura yang tertiup angin musim semi. Teksturnya lembut, dengan kesegaran citrus yang menyentil namun elegan.


Blood Orange Sorbet

Sebagai penutup, Orange — blood orange sorbet — menjadi akhir yang menggugah. Teksturnya ringan namun memiliki karakter: perpaduan dingin, segar, sedikit pahit, dan manis yang hangat. Seperti senja yang memudar perlahan dan  justru meninggalkan kesan mendalam.


Park Hyatt Jakarta

Jl. Kebon Sirih 17-19

Jakarta, Indonesia, 10340

+6221 31111234