Website Wedding Indonesia | Le Mariage Indonesia

Reka Yanti - General Manager Cicada Resort Bali Ubud, Autograph Collection

Reka Yanti - General Manager Cicada Resort Bali Ubud, Autograph Collection

Reka Yanti’s Pursuit of Authentic, Human-Led Luxury at Cicada Resort Bali Ubud, Autograph Collection

by NN | 27 Nov 2025

Hospitality, bagi sebagian orang hanyalah layanan. Namun bagi mereka yang menjadikannya panggilan, ia berubah menjadi ruang empati, seni membaca kebutuhan manusia bahkan sebelum terucap. Di situlah makna luxury menemukan bentuk paling murninya, bukan kemewahan yang mencolok, melainkan kecermatan rasa yang membuat seseorang merasa dilihat, dihargai, dan dikenang.

 

Keyakinan itulah bekal fondasi kepemimpinan Reka Yanti, General Manager Cicada Resort Bali Ubud, Autograph Collection. Di bawah arahannya, properti jaringan global Marriott International yang berlokasi di Desa Sebatu, Tegalalang, Gianyar ini beroperasi bukan hanya sebagai resort mewah, tetapi sebagai tempat yang memiliki rasa dan jiwa.

 

Bagi perempuan asal Bali ini, tempat "berlayar" dan akhirnya "berlabuh" tak pernah ditentukan sekadar oleh lokasi atau nama besar, melainkan oleh nilai-nilai yang dihidupi di dalamnya. Maka ketika kami bertanya, apa benang merah dari pilihannya mulai dari The Ritz-Carlton, Mandapa, hingga kini memimpin Cicada, jawabannya menyentuh lapisan paling personal dari perjalanan kariernya.

 

"Di The Ritz-Carlton, Mandapa, saya belajar tentang keanggunan dalam pelayanan, ketenangan dalam kepemimpinan, merangkul dan peduli terhadap karyawan, serta pentingnya menciptakan pengalaman yang menyentuh hati, bukan hanya bagi tamu, tapi juga bagi orang yang bekerja di sana. Tempat itu mengajarkan saya bahwa kemewahan sejati adalah perhatian terhadap detail dan keaslian hubungan antar manusia. Semua ini sangat sesuai dengan kepribadian saya," ungkapnya.

 

"Kini di Cicada, meski suasanya lebih dinamis dan kontemporer, saya membawa semangat yang sama, menciptakan ruang di mana orang merasa dilihat, dihargai, dan terinspirasi. Benang merahnya adalah komitmen saya terhadap kualitas, keaslian, dan pengalaman manusia yang bermakna. Tempat terbaik untuk berkarya adalah tempat yang memungkinkan saya bertumbuh, memberi dampak, dan tetap setia pada nilai-nilai saya. Serta memberi peluang bagi tim untuk berkembang, baik di sini maupun ketika mereka melangkah ke tempat lain."

 

Ditempa di Karibia dan Maladewa

 

Nilai-nilai human-centered yang kini mengakar dalam kepemimpinan Reka, tentu tidak muncul dalam semalam. Perjalanannya ditempa jauh dari Bali. Setelah memulai karier sebagai telephone operator lalu front office di The Legian Bali, langkahnya membawanya ke Karibia dan Maladewa bersama COMO Hotels & Resorts selama satu dekade.

 

Pengalaman pertamanya bekerja di luar negeri, berhadapan langsung dengan tim multikultural dan tantangan yang kerap melampaui deskripsi pekerjaan, membentuknya menjadi pemimpin yang adaptif, empatik, dan teguh memegang sisi manusiawi dalam setiap keputusan.

 

"Tahun 2004 adalah kali pertama saya ke luar negeri. Jujur, saya sempat ragu, jaraknya sangat jauh dan saya belum pernah meninggalkan keluarga ataupun Bali sejauh itu. Tapi setelah tahu ada komunitas orang Bali di sana, saya memberanikan diri mencoba," kenangnya.

 

Pulau kelahirannya juga menjadi alasan kuat bahwa pariwisata adalah bagian tak terpisahkan dari way of life-nya. Dengan keluarga yang lebih dulu berkecimpung di industri serta tumbuh dalam kultur pariwisata Bali yang begitu kuat, pilihannya pun mengerucut pada hospitality, bidang yang dicintai banya orang di sekelilingnya.

 

"Dari pengalaman bekerja di luar negeri, saya memahami betapa pentingnya komunikasi yang efektif, empati, dan kejelasan dalam menyampaikan ekspektasi. Tantangan di sana juga melatih saya untuk selalu think outside the box. Dan yang paling penting, menjaga hubungan harmonis dengan tim yang memberikan dukungan bagi mereka, baik moral maupun profesional," imbuhnya.






Reka Yanti - General Manager Cicada Resort Bali Ubud, Autograph Collection


 

Crafting a Luxury Sanctuary at Cicada Resort Bali, Ubud, Autograph Collection

 

Bagi Reka, setiap orang yang memasuki propertinya harus merasa seen dan understood tanpa harus menjelaskan terlalu banyak. Di Cicada, ia menerjemahkan luxury sebagai ruang untuk menjadi diri sendiri, bukan hanya bagi tamu, tetapi juga bagi tim. Luxury adalah identitasnya; dan setiap tempat berkarya memiliki interpretasi kemewahan yang berbeda.

 

"Saya masih ingat suatu sore di Mandapa, ketika seorang tamu duduk diam di Cocoon Kubu Restaurant menghadap Sungai Ayung. Ia tidak meminta apa-apa. Setelah beberapa saat, ia berkata" "Ini... ini adalah kemewahan yang saya cari. Sunyi, tapi penuh.' Momen itu membekas. Dari situlah saya semakin memahami bahwa luxury bukan tentang emas, kristal, atau layanan berlebihan, tetapi tentang rasa cukup. Cukup untuk kembali terhubung dengan diri sendiri, alam, dan orang lain."

 

Filosofi itu ia bawa ke Cicada. Kemewahan tidak dijual dalam bentuk yang kaku, melainkan melalui  pengalaman yang fleksibel, personal, dan tak mudah diduplikasi.

 

"Luxury di Cicada adalah kebebasan untuk merasa nyaman menjadi diri sendiri. Kami tidak mendikte pengalaman, kami menyediakannya. Karena pada akhirnya, kemewahan sejati adalah ketika seseorang merasa 'pulang' meski berada jauh dari rumah."

 

Ia kembali mengenang pasangan tamu yang awalnya hanya satu malam di Cicada. Karena pengalaman yang hangat, personal, dan berbeda, mereka memperpanjang tinggal menjadi satu minggu.

 

"Bagi saya itu adalah validasi bahwa strategi kami bekerja. Fokus kami bukan volume, tetapi value. Meski jumlah kamar terbatas, kami menciptakan permintaan tinggi melalui eksklusivitas, konsistensi, koneksi emosional, dan pengalaman yang tidak mudah diduplikasi di tempat lain."

 

Cicada Resort Bali Ubud, Autograph Collection hanya memiliki 10 villa dengan private heated pool dan 20 suite. Suara tonggeret atau cicada menjadi identitas alami resort yang berada di tengah ketenangan alam Ubud. Jumlah kamar yang terbatas dan atmosfer yang tenang menjadikannya latar ideal untuk momen intim yang penuh makna.

 

Visual Indah Perayaan Cinta

 

Dikelilingi lanskap hijau Ubud, Cicada menawarkan latar yang menggugah untuk perayaan cinta. Mulai dari upacara kecil di Plaza dengan pemandangan hutan lembah bercahaya sore, makan malam private di bawah langit Ubud, hingga konsep open-air di Tangelo Restaurant. Pilihan buy-out juga tersedia bagi pasangan yang menginginkan pernikahan medium namun tetap intim.

 

Ketenangan yang diciptakan Cicada memperkuat koneksi antarpasangan. Setelahnya, suasana romantis tetap berlanjut untuk momen bulan madu. Dengan sarapan dan makan malam private, hingga kejutan-kejutan kecil yang membekas sepanjang usia.

 

"Yang membuat Cicada istimewa adalah bagaimana kami merayakan cinta, bukan hanya sebagai perasaan, tapi sebagai nilai. Di hotel kami, kami menghidupkan kembali kisah Rama dan Sita, pasangan legendaris dari epos Ramayana yang melambangkan kesetiaan, keberanian, dan cinta yang tak tergoyahkan."

 

Pada akhirnya, Reka ingin mengembangkan Cicada sebagai sebuah sanctuary. Tempat di mana keindahan, ketenangan, dan koneksi manusia berpadu menjadi satu pengalaman yang utuh.

 

"Saya ingin Cicada dikenal bukan hanya sebagai destinasi, tetapi sebagai pengalaman yang menyentuh hati. Untuk mewujudkan visi itu, saya percaya pada kepemimpinan yang berakar pada empati dan pemberdayaan. Saya tidak percaya pada kepemimpinan yang hanya mengarahkan dari atas, saya memilih untuk berjalan bersama tim mendengarkan, dan menciptakan ruang di mana setiap orang merasa dihargai dan punya peran penting dalam kisah besar Cicada."

 

Saat alam telah menyediakan keindahan alaminya, tugas Reka adalah menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi setiap orang yang diberdayakannya. Dengan tim yang solid, ia percaya hotel akan terus tumbuh. Bukan hanya sebagai tempat menginap, tetapi sebagai rumah untuk pulang.

 

Cicada Resort Bali Ubud, Autograph Collection

Jl. Raya Bilukan, Sebatu, Bali, Indonesia, 80561

+62 361 8989999