Website Wedding Indonesia | Le Mariage Indonesia

Di dunia pernikahan yang identik dengan sorot cahaya dan dekorasi megah, Farahiba Sugiharti, Director of Catering Sales & Conference Service di The Langham, Jakarta, hadir dengan pendekatan yang berbeda. Tenang, mengayomi, dan penuh empati, ia tak hanya merancang sebuah pesta, tetapi menciptakan ruang di mana pasangan merasa dilihat, didengar, dan dimengerti, agar perayaan mereka terasa autentik, berakar pada kisah cinta masing-masing, lebih dari menjalani tradisi atau mengikuti tren.

Semua itu berakar dari perjalanan panjang yang dimulai sejak pekerjaan pertamanya di industri hospitality. Hiba, begitu ia akrab disapa, memulai kariernya di sebuah restoran Italia sederhana, menjalani berbagai peran dari menyiapkan minuman hingga membereskan meja. Dunia layanan membentuk kepekaannya, bahwa bekerja bukan semata-mata menyelesaikan tugas, tetapi memahami kebutuhan orang lain dengan hati.

Ia kemudian menapaki divisi penjualan dalam industri yang sama, yang memperluas perspektif dan mempertajam insting bisnisnya. Namun, panggilan sejatinya baru ditemukan saat ia masuk ke dunia event. Di sinilah keterampilan teknisnya bertemu dengan empati dan sensitivitas rasa, menjadikannya lebih dari seorang event planner, melainkan kurator momen.

Farahiba Sugiharti dan tim wedding The Langham, Jakarta

"Saya memilih event sebagai spesialisasi karena pekerjaan ini memberikan kepuasan batin yang tak tergantikan. Terutama saat saya bisa berkontribusi dalam keberhasilan sebuah acara penting, momen yang hanya terjadi sekali seumur hidup," ujar Hiba dengan nada suara lembut.

Selama lebih dari 15 tahun, ia menggeluti dunia event, termasuk mengkurasi pernikahan. Pada tahun 2024, ia bergabung dengan The Langham, Jakarta, properti ultra-luxury yang tahun ini merayakan hari jadi keempat sejak pembukaannya.

Hampton Garden, wedding venue ikonik The Langham, Jakarta tempat pernikahan Amanda Manopo dan Kenny Austin

Salah satu pernikahan yang baru-baru ini digelar adalah perayaan pasangan selebritas Amanda Manopo dan Kenny Austin yang memilih The Langham, Jakarta sebagai venue. Sekilas tanpa menyebut venue, hotel asal Inggris ini sudah memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya adalah view spektakuler gedung-gedung pencakar langit kawasan SCBD yang mengelilingi Hampton Garden, venue outdoor yang dilengkapi dengan infinity pool dan panggung elegan, memadukan nuansa urban dengan sentuhan romantis.

Personal in a State-of-the-Art Luxury Setting

Dekorasi pernikahan yang menyatu elegan dengan elemen interior ballroom The Langham, Jakarta

Berlokasi di kawasan strategis ASHTA District 8, The Langham, Jakarta menghadirkan 11 venue modern yang dapat disesuaikan dengan berbagai konsep pernikahan. Mulai dari Hampton Garden hingga ballroom elegan. Serta dining destinations kelas dunia seperti Alice, T'ang Court, Tom's by Tom Aikens, Morimoto, dan Artesian Bar yang juga bisa menjadi alternatif venue kreatif.

Hotel ini dikenal dengan identitas visualnya yang khas: warna pink lembut yang identik dengan representasi cinta dan kasih sayang. Filosofi ini diterjemahkan dalam pendekatan layanan yang hangat, personal, dan penuh perhatian--apa yang oleh Hiba disebut sebagai "personal and resident feel".

Nuansa dekor pernikahan serba-putih di ballroom The Langham, Jakarta

"The Langham Jakarta, adalah hotel yang indah dengan lokasi strategis, venue modern, dan layanan yang benar-benar personal," ungkapnya.

Custom Wedding, Curated with Care

Foyer ballroom The Langham, Jakarta

Nilai "personal" juga tercermin dalam fleksibilitas pilihan paket pernikahan yang ditawarkan. Setelah memilih venue, tahap krusial selanjutnya adalah menyelaraskan bujet dan ekspektasi. Di sinilah pendekatan custom menjadi kunci. Fleksibilitas bukan hanya soal harga, tapi juga tentang memberikan ruang bagi pasangan untuk mengekspresikan identitas mereka secara autentik dalam setiap elemen pernikahan, dari mood board hingga hari-H.

"Personal juga mencakup fleksibilitas harga yang bisa dikustom sesuai aspirasi dan kebutuhan calon pengantin. Kami harus bisa lebih versatile dalam menyusun paket, agar tetap relevan, kreatif, dan inovatif."

Salah satu yang paling banyak diminati adalah set menu wedding yang telah dikurasi secara khusus. Dalam sesi food tasting pada wedding expo The Langham, Jakarta, tim editorial sempat mencicipi berbagai menu banquette.

Seperti Salmon En Croute dengan Tasmanian salmon fillet , saus hollandaise dan beurre blanc. Lalu Braised Beef Short Ribs yang dimasak selama 74 jam, disajikan dengan creamy risotto. Dan Warm Banana Chocolate Soupe, dessert istimewa yang tidak tersedia di outlet F&B manapun di hotel. Setiap sajian dikurasi dengan perhatian terhadap detail--mulai dari rasa, tekstur, hingga estetika.

2026 Wedding Trends: Personal, Intimate, and Immersive

Generasi yang kini mendominasi usia pernikahan membawa semangat baru dalam mendefinisikan hari bahagia mereka. Menurut Hiba, tren pernikahan tahun 2026 akan terus berfokus pada konsep intimate dan personal, di mana pasangan pengantin menjadi aktor utama dari keseluruhan proses.

"Menurut saya, semuanya dimulai dari mendefinisikan dream wedding masing-masing. Kumpulkan ide, buat catatan, lalu mulai susun prioritas dari bujet hingga timeline. Dan yang paling penting nikmati setiap prosesnya."

Bayangkan, kemewahan ini tak hanya dirasakan pasangan pengantin dan keluarga, tetapi juga oleh setiap tamu undangan. Bukan dalam makna flex, melainkan sebagai bentuk immersive luxury-pengalaman menyeluruh yang dibangun dari elemen desain, arsitektur, layanan personal, dan atmosfer yang membekas.

Inilah wajah baru kemewahan: personal, hangat, dan sepenuhnya autentik. Seperti yang selalu diupayakan Farahiba Sugiharti bersama timnya, menyatukan keindahan dan makna dalam satu hari yang hanya terjadi sekali seumur hidup.