Happy Salma (Happy) dan Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthayasa (Max)
“Max orang yang berkarakter kuat. Ia logis ketika berpikir dan orangnya cuek tapi perhatian. Tidak suka basa-basi, juga tulus,” cerita Happy mendeskripsikan pasangan hidupnya
Tanda kasih sayang kedua mempelai dalam tradisi Sunda
Warna alam yang cerah mendominasi detail dekorasi pelaminan adat Bali
Prosesi menusuk tikeh dadakan sebagai simbolisasi kekuatan masing-masing mempelai
International wedding celebration with love at Ballshead Park, Sydney, Australia
“Kita awalnya berteman dan dekat melalui proses pertemanan itu. Kita menemukan kecocokan yang didasari dari perbedaan,” jelas Max.
Jamuan koktail menambah kemeriahan suasana after party bersama para sahabat
She so beautiful..and she always makes me laugh..”Happy itu unik, punya dunia sendiri, sedikit eksentrik, menarik, kompleks, pintar dan juga bijaksana.” Begitulah seorang Happy di mata Max.
by VNA | 12 Nov 2020
Throwback Thursday
Artikel ini terbit di Majalah Le Mariage edisi Januari - Maret 2011
Pernikahan bagi Happy Salma (Happy) dan Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthayasa (Max) adalah sebuah proses hidup. Di saat hidup berjalan lancar, mampu membuat keduanya saling berkembang, serta tumbuh di lingkungan yang membuat mereka nyaman, artinya Happy dan Max berhasil menggiring perjalanan kasih mereka pada komitmen yang lebih tinggi. “Kita sudah melewati banyak proses berat dalam perjalanan hubungan kita. Dan ternyata kita saling menyeimbangi, bahkan ketidakcocokan kita itu yang membuat kita bersatu,” jelas Happy.
Merayakan kesempurnaan rasa mereka, sang mempelai tak tanggung-tanggung untuk berbagi kebahagiaan dalam empat buah perhelatan bersejarah yang dilangsungkan di empat lokasi yang berbeda. Sydney Australia, Puri Ubud Bali, Sentosa Villa Seminyak Bali, dan Sukabumi, pun dipilih untuk menjadi saksi penyatuan cinta Happy dan Max. “Semua pernikahan yang kita lakukan berkesan dan memiliki atmosfer yang berbeda-beda,” tambahnya.
Foto: andhika
jaded photography dan yuniarko antonius