Website Wedding Indonesia | Le Mariage Indonesia

Menghidupkan Filosofi John Hardy Lewat Menu The Long Table Baru di Butik Seminyak | Le Mariage Indonesia
The Long Table di John Hardy Boutique & Gallery di Seminyak, Bali

The Long Table di John Hardy Boutique & Gallery di Seminyak, Bali

Menghidupkan Filosofi John Hardy Lewat Menu The Long Table Baru di Butik Seminyak

by NN | 07 Feb 2025

01 Dec 2024 - 28 Feb 2025

Seperti koleksi perhiasan yang tak pernah berhenti berinovasi, John Hardy terus memperkaya pengalaman kuliner di butik ikonik Seminyak. Melalui The Long Table, rumah perhiasan asal Bali ini menyajikan hidangan eksklusif yang memadukan seni dan kekayaan warisan kuliner Indonesia.

 

Executive Chef The Long Table, Chef Tomy Saputra, memperkenalkan set-menu yang dirancang khusus untuk merayakan musim liburan. Menu ini mengundang para tamu untuk menjelajahi cita rasa autentik Indonesia dengan bahan-bahan lokal yang terkurasi secara teliti.




Panggangan kayu bakar tradisional di dapur terbuka di John Hardy Boutique & Gallery di Seminyak, Bali

 


Setiap hidangan disiapkan dengan teknik modern di balik dapur terbuka, sementara panggangan kayu bakar tradisional memberikan sentuhan autentik. Hal ini seakan menjadi manifestasi dari filosofi John Hardy, yang selalu berkomitmen melestarikan budaya dengan cara yang penuh kreativitas.

 

Para tamu dipersilakan duduk di meja panjang legendaris, sambil menikmati hidangan mewah yang terinspirasi oleh kenangan masa kecil Chef Tomy. Tradisi makan siang di meja panjang, yang sudah menjadi budaya di workshop Mambal lebih dari dua dekade lalu, kini terus dikembangkan di butik Seminyak.



Gaya Makan tengah di John Hardy Boutique & Gallery di Seminyak, Bali

 

“Setiap hidangan dimulai dari kenangan. Kami menggunakan bahan-bahan yang diolah dengan cara kreatif, tetap setia pada akar kuliner Indonesia, namun dengan sentuhan yang membangkitkan rasa ingin tahu dan nostalgia,” ujar Chef Tomy.

 


Kejutan dalam Setiap Suapan

 

Di meja kayu jati panjang yang terletak di lantai bawah galeri butik, tamu dapat menikmati pemandangan taman yang luas dan kuil Chandi, sambil menyantap hidangan yang disiapkan. Jamuan dimulai dengan amuse bouche, hidangan pembuka yang dirancang untuk mengejutkan indera rasa sekaligus membangkitkan selera.


Kerja sama yang erat dengan petani kecil dan nelayan lokal memungkinkan Chef Tomy terus berkreasi. Dengan membeli seluruh hasil tangkapan, baik besar maupun kecil, ia mengerahkan timnya untuk memanfaatkan setiap bahan dengan cara yang kreatif, sekaligus menghindari pemborosan. 



Olahan ikan segar tangkapan nelayan yang dimasak dengan cara tradisional

 

“Kami selalu berkreasi untuk memasukkan hasil tangkapan para nelayan ke dalam hidangan kami. Begitu pula dengan hasil bumi dan bahan-bahan segar dari para petani yang kami dapatkan setiap hari, seringkali bahan-bahan Indonesia yang jarang dikenal,” lanjut Chef Tomy.

 

Seperti Smoked Tofu dari desa Bali yang disajikan dalam kaldu kaya rasa dengan telur ikan terbang lokal berwarna cerah. Hidangan utama disajikan dengan gaya berbagi, termasuk ikan segar yang dimasak di atas bara, dimarinasi dalam rempah-rempah lokal dan kecap manis, lalu disajikan dengan santan, terinspirasi dari pulau asal Chef Tomy di Nias, Sumatera.



Menu baru yang terinspirasi dari masa kecil Chef Tomy 

 

Tak ketinggalan, Iga Bakar, iga sapi yang dimasak perlahan dalam kaldu asam jawa dan kecap manis. Disajikan bersama Terong Bakar dengan taburan kacang tanah yang menambah kekayaan tekstur dan rasa.



 

Penghormatan Rasa Pada Tradisi

 

Menu istimewa lainnya, seperti Nasi Kecombrang, nasi gurih yang dibungkus daun kunyit, daun teratai, dan daun palem, dipanggang di atas api terbuka. Hidangan sayur-sayuran lokal, seperti Tumis Pakis dengan ikan asap dan Lodeh Kacang, juga menjadi penghormatan terhadap tradisi kuliner Indonesia.



Nasi Kecombrang

 

Untuk menyegarkan lidah, hidangan penutup yang menggugah disajikan, seperti Kembang Tahu, krim kental lembut dari susu kedelai buatan sendiri yang dipadukan dengan karamel dan teh jahe.

 

Ada juga donat singkong fermentasi dengan karamel gula aren dan cokelat. Atau Naga buatan tangan yang diisi dengan jeruk dan fondant cokelat



Dessert di The Long Table

 

Puncaknya, Es Campur khas gerobak tradisional menjadi primadona di meja pencuci mulut. Sebuah hidangan penutup favorit masa kecil orang Indonesia yang hampir tak ada yang bisa menolaknya.

 

Namun, perjalanan kuliner belum berakhir. Di lantai atas, sebuah bar jamu menyajikan beragam koktail inovatif yang menggunakan rempah-rempah lokal. Minuman ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga menyehatkan, memperkenalkan tradisi jamu dengan cara yang lebih modern dan elegan.



Kreasi jamu dan cocktail 

 

Makan siang di The Long Table dapat dipesan setiap hari, baik untuk makan siang maupun makan malam. Dengan kapasitas 2-20 tamu, The Long Table tersedia untuk acara pribadi dan perayaan. Menu Meja Panjang dapat dinikmati seharga Rp 600.000,++ per orang, mulai dari 1 Desember 2024 hingga 28 Februari 2025.