Website Wedding Indonesia | Le Mariage Indonesia

Dompet | Le Mariage Indonesia
Ilustrasi

Ilustrasi

Dompet

by VNA | 09 Nov 2020

Beberapa hari sebelum tenggat waktu edisi ini, pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta seperti sedang dibanjiri diskon akhir tahun.  Di suatu malam, saya duduk di tempat tidur sambil dikelilingi kantong-kantong berisi belanjaan yang baru saja saya beli.

Diiringi lantunan musik jazz bernuansa Natal yang berusaha mengalahkan suara hujan deras, saya menyeruput teh manis hangan dan mulai melakukan ritual sangat pribadi yaitu… membereskan dompet!

Sehabis belanja, dompet bukannya tipis malah semakin tebal. Isinya macam-macam, mulai dari penghuni baru serupa uang kembalian yang kucel dan berantakan, koin-koin berat, bukti transaksi ATM, struk belanja dan makan, kwitansi, dan beberapa kartu nama baru yang belum  sempat dipindahkan ke tempatnya. Kesemuanya berebut tempat dengan para penghuni lama seperti uang mingguan, deretan kartu, bukti bayaran kuliah, fotokopi kartu identitas, pas foto, kartu nama cadangan, band aid, sampai surat cinta yang sudah usang.

Lima belas menit lewat, saya mendapati diri ini begitu menikmati kesendirian sambil serius memilah-milah dan merunut cerita dari jejak tanggal-tanggal yang tertera di berbagai macam kertas. Sempat saya berpikir bahwa sudah banyak hari yang lewat begitu saja tanpa meninggalkan kenangan berarti. Menghabiskan waktu sekitar 30 menit, ritual ‘me-restart’ dompet saya pun berakhir ketika lagu What Are You Doing New Year's Eve mulai dinyanyikan oleh Diana Krall.

Sambil mencuci tangan dengan sabun antiseptik, saya mengoceh dalam hati, “Rasanya udah lama banget gue nggak punya waktu sendiri. Terlalu sibuk kali ya? Btw, kalau beresin dompet aja udah lama ngga gue lakuin, apa lagi evaluasi diri? Parahhh, padahal udah mau tahun baru! Kan harusnya tahun baru, gue jadi orang yang baru juga.”  

Kesibukan akhir tahun ini memang hampir membuat saya gila. Berdiam diri seperti tadi membuat saya semakin yakin, “I’m going too fast.  Now I realize that I have to slow down or I will miss every precious thing on my days.” Mungkin Anda yang sedang mempersiapkan pernikahan juga merasakan hal yang sama. Terlalu dimabuk cinta dan sibuk merealisasikan kesempurnaan untuk acara sekali seumur hidup itu. Coba dijawab, “Kapan terakhir Anda berpikir bahwa dunia bukan saja milik berdua atau milik bermilyaran orang? Kapan terakhir Anda menghabiskan waktu hanya dengan diri sendiri dan menikmatinya?”

Ritual bersama diri sendiri memang perlu kita lakukan lebih sering dari pada beres-beres dompet secara berkala. Sebagai manusia yang utuh, kita bertanggung jawab meluangkan waktu untuk mengajak id, ego, dan super ego berdiam bersama sejenak, berdialog, berpikir dan merenung. Waktu berjalan terus, sementara  diri kita perlu waktu henti agar bisa berefleksi dan berani melakukan evaluasi.

Dari sana akan banyak pelajaran yang bisa dapat dipetik. Saat sendiri, di kala tak ada apa pun yang berseliweran mengganggu, semesta akan leluasa mengembalikan posisi kita ke titik seimbang. Kita pun dimampukan untuk melihat diri sendiri dan dunia sebagaimana adanya serta memisahkan mana yang perlu dan yang tidak untuk menjadi bagian dari hidup kita.

Dalam diam dan ketenangan kita akan mengetahui kebenaran tentang diri kita sendiri, terlebih jika sedang memiliki keinginan kuat akan sesuatu. Diri kita pun berani mempertanyakan kembali apa yang sebenarnya kita cari. Lewat kerendahan hati, kita berkesempatan mengenal lebih dekat kekuatan dan kelemahan diri.

Memberi apresiasi dan memaafkan. Sebuah formula otomatis akan memperbaiki kualitas diri dan mempersiapkan langkah-langkah terbaik yang lebih efektif dan efisien untuk masa depan. Percayalah, Anda tidak pernah tahu kecerdasan hati, emosi, dan jiwa ini dalam menyelesaikan masalah sebelum menghabiskan waktu lebih banyak lagi dan bersikap jujur kala bersamanya.

Mengawali tahun ini, yakini bahwa setiap langkah kita ke depan adalah kesempatan baru. Tahun ini mungkin Anda akan menikah dan sukses menggelar resepsi spektakuler, sedangkan saya masih terus berusaha meningkatkan kualitas hidup sebagai wanita lajang kosmopolitan. Cerita-cerita dan wajah-wajah baru akan menyambut kita di hari depan, berbarengan dengan rezeki-rezeki baru yang akan mengisi kembali dompet kita.

Saat itu, waktu akan tetap berjalan dengan kecepatan tinggi. Jika suatu hari Anda merasa bergerak terlalu cepat atau kehilangan arah, ingat kembali artikel ini, pasang lagu favorit Anda, buat minuman hangat yang nikmat, berdiam dengan diri sendiri lalu temukan kembali cahaya yang akan menuntun langkah Anda dalam perjalanan.


Note : Artikel ini terbit di Majalah Le Mariage edisi Januari - Maret 2011