by GS | 02 Jun 2025
Ide brilian
atau keputusan – keputusan yang penting terkadang muncul di saat diskusi yang santai,
dengan kolega, sahabat, rekan bisnis, ataupun sesama pengambil kebijakan.
Pertemuan yang awalnya formal dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi non
formal atau lebih santai justru mendorong pembahasan menjadi lebih kaya serta
produktif.
Seperti
forum – forum internasional seperti Concordia Summit, G20 summit hingga World
Economic Forum di Davos juga memiliki agenda – agenda tidak resmi yang sangat
berkualitas dengan serangkaian social event, private party,
hingga closed meeting yang berlangsung sepanjang malam. Disinilah kaum
elite seperti president, prime minister, global CEO, philanthropist,
investor, hingga elite media melakukan soft diplomacy, deal
making hingga networking elite global.
Terinspirasi dari forum – forum internasional, pada awalnya, Bimasena Club at The Dharmawangsa diprakarsai oleh Prof. Soebroto didirikan pada tahun 1997 awalnya merupakan tempat berkumpulnya professional dalam bidang pertambangan dan energi. Namun saat ini menjadi tempat berkumpulnya beragam professional di bidang lainnya mulai dari investasi hingga teknologi.
Sebagai
tempat berkumpulnya para professional, Bimasena Club at The Dharmawangsa telah mempersiapkan segala sesuatunya
sangat detil mengenai makanan dan minuman yang disajikan. Terutama mengenai
mixology, Head of Mixology Tinna Senna telah membuat menu classy classic
cocktail serta menu modern mixology hasil kreasinya berserta dengan tim.
Berikut ini
adalah lima signature cocktails dari Bimasena Club at The
Dharmawangsa Club Volume
3
1. The Monarch
Menjadi cocktail
pertama, The Monarch merupakan campuran dari bourbon whiskey dengan
fried salted butter banana kemudian diproses lebih lanjut dengan teknik fat
wash process sebagai cocktail base. Fat wash process dilakukan
untuk memberikan rasa dan aroma sweet and salty dari fried salted butter
banana ke dalam bourbon whiskey kemudian membuang lemaknya agar tekstur
dari cocktail tidak berminyak dan warna dari bourbon whiskey tidak
terlihat kelam.
Sebagai flavoring,
menggunakan smooth stout beer yang telah melalui reduction process
untuk menghilangkan soda, kemudian dicampurkan dengan dark chocolate
dengan couverture 80% untuk memberikan rasa pahit pada cocktail.
Sebagai balancer,
The Monarch menggunakan Campari bitter yang ditambahkan vanilla pods dan
direndam pada suhu 45 derajat dengan teknik sous vide untuk memberikan
rasa pahit dan vanilla yang kosisten.
Ketiga liquid
tersebut kemudian dicampurkan dan diaduk serta disajikan menggunakan bottomless
glass dengan ice blocks agar memberikan efek dingin pada minuman serta
menjaga rasa asli dari cocktail. Terakhir, ditambahkan Mesoyi woods dari
Papua dengan menggunakan smoke gun untuk menambahkan aroma milky
dan creamy pada cocktail.
The Monarch
2. Blooming Oath
Dengan
membawa konsep yang feminin, Blooming Oath menggunakan Tanqueray gin yang
dicampurkan dengan Oolong tea, kemudian diproses lebih lanjut dengan teknik sous
vide selama dua jam dengan suhu 55 derajat celcius untuk menghasilkan gin
dengan oolong tea flavour sebagai cocktail based. Pemilihan Tanqueray
gin tidak lepas dari kadar alkohol yang lebih tinggi yakni 47,3% dibandingkan
jenis gin lainnya yang hanya di kisaran 40%. Selain itu dipilihnya Tanqueray
Gin, karena memiliki kualitas, rasa yang balance, dan karakter klasik
yang membuatnya banyak digunakan sebagai spirit based dalam pembuatan cocktail.
Sebagai balancer, dipilih campuran dari fresh lemon juice, honey, dan ditutup dengan sparkling tea. Blooming Oath disajikan menggunakan wine glass dengan menggunakan dry flower sebagai garnish di luar gelas agar semakin feminin.
3. Rumble Brumble
Memiliki
rasa sweet and sour, Rumble Brumble terinspirasi dari dari classic
cocktail clover club dengan Tanqueray gin sebagai cocktail based
serta lemon juice dan raspberry syrup sebagai mixer, dan eggwhite
digunakan sebagai emulsifier. Setelah
dicampur, ketiga liquid tersebut kemudian di twist dengan guava
yang telah difermentasi selama 6 hari serta ditambahkan soda untuk memberikan
rasa segar.
Memiliki warna merah muda yang girly namun tetap menawan Rumble Brumble disajikan menggunakan collins glass.
Rumble Brumble
4. Tropic Velvet
Cocktail
keempat terinspirasi dari kekayaan kuliner Indonesia. Tropic Velvet menggunakan
cocktail based dari Tangqueray gin yang dicampur dengan vanilla pods,
kemudian diproses lebih lanjut menggunakan teknik sous-vide selama 2 jam
dengan suhu 50 derajat Celsius.
Liquid tersebut kemudian dicampurkan
dengan jackfruit lacto-fermentation atau buah Nangka yang telah
di fermentasi hingga berbentuk gel dan lemon juice untuk menambah
rasa asam yang lebih kompleks. Sebagai aperitif chamomile bitter
ditambahkan untuk memberikan chamomile aromatic dari cocktail. Untuk
memberikan tambahan sensasi rasa manis, ditambahkan homemade pandan syrup
pada cocktail.
Memiliki warna kuning, Tropic Velvet disajikan menggunakan sour glass dengan Mexican sunflower sebagai garnish.
5. Butterscotch
Menjadi
cocktail kelima atau terakhir dalam review kali ini, Butterscotch memiliki
warna crystal clear serta menggunakan Ketel One Vodka sebagai cocktail
based. Selain itu Kettel One Vodka menjadi salah satu non key
filtered vodka yang tidak melalui proses penyaringan pada umumnya atau
menggunakan air untuk menurunkan kadar alkohol ke nilai tertentu, namun menggunakan
resting process untuk menurunkan kadar alkohol menjadi sehingga menghasilkan
vodka yang murni dan mempunyai oily texture.
Untuk flavoring,
Butterscotch menggunakan butterscotch syrup untuk memberikan rasa caramel dan white
chocolate liquor untuk memberikan rasa creamy and sweet pada
cocktail
Butterscotch disajikan menggunakan small coupe glass dengan flat white chocolate chips sebagai garnish.
To friendship, fortune, and fine taste." !
Bimasena Club at The Dharmawangsa
Jalan Dharmawangsa Raya No.23
Kebayoran Baru, Jakarta 12160,
Indonesia
+62 21 725 8668